Rabu, 02 April 2008

Kejayaan Kereta Api, antara Ambarawa-Kedungjati

SUATU pagi di tepi barat laut wilayah Somerset, Inggris, tepatnya di Stasiun Kereta Api Minehead Bay, sekelompok orang tampak sibuk membersihkan emplasemen stasiun. Dua orang pria juga terlihat sibuk menyalakan mesin lokomotif uap di dalam depo stasiun tersebut.

TAK lama kemudian lokomotif uap itu sudah mengepulkan asap hitam dari cerobongnya.

Tuuuiit…tuuuiit…bunyi khas klakson lokomotif, disertai bunyi desis mesin uap memecah kesunyian pagi di Minehead Bay. Diiringi kepulan asap hitam batu bara, lokomotif uap yang mengilap itu perlahan berjalan menarik lima gerbong yang dipenuhi wisatawan.

Itulah secuplik adegan film seri British Steam berjudul The West Somerset Railway. Dalam film itu penonton disuguhi kreativitas warga dan pemerintah Inggris yang mampu memanfaatkan aset lintasan rel dan stasiun kereta api kunonya di daerah Somerset. Dengan panjang lintasan rel 22 mil, lintasan barat rel Somerset merupakan lintasan terpanjang dari semua lintasan rel di Inggris yang dipreservasi.

Unik, menarik, dan tentu saja mendatangkan profit. Dengan menjual kekayaan sejarah kereta api uap Inggris, lintasan rel Somerset menjadi salah satu daya tarik wisatawan domestik maupun asing. Setiap wisatawan dimanjakan dengan pemandangan pantai barat Inggris, bangunan kastil kuno di Dunster, dan Exmoor National Park.

Ah, seandainya situasi dan suasana di Stasiun KA Minehead Bay itu bisa dinikmati di Indonesia, tentulah menyenangkan. Bayangan menumpang kereta api uap saja sudah menimbulkan sensasi dan imajinasi tersendiri, apalagi ditambah dengan sajian wisata alam dan sejarah perkeretaapian.

Ingin memiliki sensasi kepuasan naik kereta api uap? Datang saja ke Jawa Tengah, tepatnya ke Ambarawa, Kabupaten Semarang. Di kota kecil berhawa sejuk ini Anda dapat menikmati paket wisata kereta api uap bergigi dengan pemandangan khas pedesaan.

Paket wisata ini terbilang unik. Unik karena kereta api bergerigi itu ketika tiba di Stasiun Jambu, lokomotif B25-nya akan dilangsir ke gerbong paling belakang. Loko ini selanjutnya mendorong rangkaian gerbong menuju Stasiun Bedono, dengan cengkeraman gigi besinya pada tengah bantalan rel yang dibuat khusus pula.

Selain menikmati sensasi kereta api uap bergerigi, di Stasiun KA Willem I Ambarawa-Museum Kereta Api itu kita dapat menyaksikan sejarah lokomotif uap yang pernah melintas di jalur rel Jawa. Di halaman stasiun peninggalan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij tersebut terpajang sekitar 24 lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966.

Di halaman itu kita bebas mengabadikan gambar bersama lokomotif-lokomotif kuno yang perkasa. Misalnya, lokomotif CC50 ini buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan Werkspoor, Belanda, ini dijuluki Bergkoningin alias Ratu Pegunungan. Julukan dalam bahasa Belanda ini didapat CC 50 karena lokomotif dengan tahun produksi 1927 itu mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan tajam.

Ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik pemerintah Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman, ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067 mm) pada era 1920-an. Kecepatannya pada masa itu bisa mencapai 120 kilometer per jam.

Tidak ada komentar: