Minggu, 20 April 2008

DANGDUT, MUSIC OF MY COUNTRY

Sekarang ini marak adanya pencekalan yang berlabel dangdut. Pencekalan tersebut pada dasarnya lebih kepada gaya menari atau goyang dangdut, bukan perorangan dari para penyanyi dangdut. Tidak dapat dipungkiri, banyak artis Indonesia yang beralih profesi menjadi penyanyi dangdut dadakan, mereka lebih cenderung untuk mencari lahan bisnis baru yang dianggap menguntungkan jika dibandingkan pekerjaannya semula, seperti sebagi model maupun bintang film.

Kasus yang dapat diambil adalah kasus Dewi persik dan baru-baru ini Julia Perez. Mereka mendapat pencekalan untuk mendendangkan suaranya dibeberapa daerah seperti banten. Kerancuan akan nampak pada proses pencekalan tersebut, selama ini belum ada uu yang mengatur secara spesifik tentang pencekalan baik untuk individu maupun oraganisasi. Hal ini akan berdampak pada legaitas hukum yang bermain didalamya. Masyarakat menganggap hukum di negara kita masih rancu dan perlu pembenahan secara strukturra dimulai dai bawah kemudainm naik keatas, teori down to up.

Tidak dapat dipungkiri, meskipun pencekalan tersebut masih cacat hukum, atau masih dilakukan secara norma, namun patut dajadikan panutan bagi daerah-daerah lain. Musik merupakan sarana untuk mendapatkan hiburan, apalagi dangdut yang notabennya musik rakyat. Dengan musik dangdut masyarakat dapat merasakan secara sederhana hiburan buat mereka. Disini perlu penalaran lebih atau pembelajaran lebih pada para penyanyi dangdut khususnya penyanyi wanita, agar tetap menjaga norma-norma kesopanan yang ada dimasyarakat. dengan begitu akan tercipata nuansa hiburan yang sesaui dengan nrma masyarakat, tidak seperti yang terjadi salama ini. pEngeksploitasian tubuh para penyanyi menjadi makanan sehari-hari masyarakat kita. Mereka dengan tidak segan-segan lagi memperlihatkan semua lekuk tubuhnya tanpa memperdulikan etika .

Masyarakat pun memiliki andil dalam melanggengkan proses degradasi moral, merewka cenderung senang untuk menikmati pertunjukan-pertunjukan yang berbau pornografi. Pemerintah sebagi alat pengatur negara harusnya turut menjaga ketertiban ini, tidak memikirkan mencari kekayaan saja dengan mengabaikan kepentingan rakyat.

1 komentar:

ideoblogger mengatakan...

Bro... kenapa toh kita-kita ini selalu mendebatkan masalah itu-itu terus, lagi porno, pornol lagi, itu lagi itu lagi..BUennnciii kaleee..Stop ngomongin itu-itu aja...

Yang seharusnya menjadi perdebatan pblik itu adalh kenapa music Dangdut kita mutunya JUUUUEEEELLLLEKKKK sekali plus banget tambah sangat...Maka tidak mengherankan kalau kita itu malu mo nagdainn ajang penghargaan untuk musik dangdut...Yang ada adalah reproduksi, rearansemen, gonta-ganti ini-itu, dan SEMUANYA STOKKKK LLLLLLAAAAMMMMAAA...Lama banget...

Coab kita lihat "Music Of My Country"-nya orang luar, Jazz lah, Contrylah, dll semuanya pada dihargai...

Di kita, sebenarnya banyak yang mau menghargai Dangdut, tapi ya.. itu tadi lagu-lagunya TIDAK LAYK DIHARGAI..sudah kada luarsa...

Dangdut...oh Dangdut, gimana nasibmu kini?