Jumat, 21 Maret 2008

CIVILITATION

Peradaban merupakan karya monumental dari manusia. Hasil dari cipta, rasa dan karsa yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Karya-karya tersebut dapat digolongkan kedalam dua bentuk. Pertama bentuk secara abstrak, yang kedua bentuk secara nyata. Di lihat dari bentuknya abstrak maupun nyata. Bentuk-bentuk abstrak dari peradaban manusia dapat dilihat dari system nilai masyarakat pendukungnya, sistem nilai tersebut bersifat abstrak sehingga hanya dapat dilaksanakan berdasarkan kondisi psikologis masyarakat. Contohnya dapat berupa norma-norma, aturan-aturan adat yang dianut masyarakat. Bentuk-bentuk nyata dari hasil peradaban manusia dapat dilihat dari bentuk bangunan seperti candi, arsitektur bangunan. Dapat juga dilihat dari peninggalan-peninggalan seperti artefak, museum dan lain sebagainya. Maka dapat diasumsikan bahwa peradaban itu akan menuju kedalam dua arah, yang pertama menuju kearah perkembangan dan yang kedua menuju arah siklus atau selalu berputar mengikuti pola siklus kehidupan.

Peradaban merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan manusia, maka pola perkembangannya selalu mengikuti pola dinamisasi dari masyarakat pendukungnya. Dari semenjak munculnya peradaban di dunia, manusia selalu berupaya untuk dapat bertahan hidup. Maka dengan segala cara dia akan mempertahankan rasnya agar tidak punah. Atas dasar inilah mengapa arah dari peradaban manusia digolongkan menjuadi dua arah. Yang pertama menuju kearah perkembangan. Diakatakan demikian sebab, timbulnya perkembangan pemikiran dari manusia, ada tiga tahapan perkembangan pemikiran yaitu Metafisis, Theologi dan berkembangan menjadi rasionalitas. Tahap dari pemikiran metafisis manusia itu dimulai ketika manusia percaya bahawa alam dan seisinyaitu diliputi kekuatan besar diluar jangkauan manusia, oleh karenanya mereka percaya ada kekuatan lain yang melingkupi kehidupan manusia, dapat berupa tumbuh-tumbuhan, hewan, planet, langit, matahari, bulan dal lainnya.

Setelah beberapa periode muncul pemikiran baru yang berkembang didalam benak manusia. Pemikiran tersebut menuju kearah theologi atau keyakinan. Manusia yakin dengan adanya penguasa diluar kekuasaannya. Maka muncul adanya dinamisme, animisme sebelum munculnya konsep Monotheisme yang mengarah kepada agama. Setelah manusia yakin tentang adanya agama, pola pemikiran manusia mengalami perkembangan menuju kearah rasionalitas. Manusia menjadi yakin bahwa segala sesuatu di dunia ini dapat dijelaskan dengan sebuah rasionalitas pemikiran. Konsep ini muncul ketika terjadinya zaman Renaicance (zaman pencerahan).

Pola menuju kearah perkembangan diasumsikan bahwa manusia dalam menjalani hidupnya akan selalu di hadapkan oleh berbagai macam tantangan. Tantangan-tantangan tersebut menyebabkan manusia selalu mengembangkan pemikirannya. Hal ini memungkinkan adanya penalaran secara rasional dalam menjelaskan kejadian alam maupun kejadian-kejadian diluar akal pikiran manusia.

Meskipun demikian, alam bawah sadar akan selalu mengiringi rasionalitas pemikiran manusia. Alam bawah sadar akan membawa manusia kedalam berbagai macam imajinasi yang tersembunyi dalm kehidupan. Jika bawah sadar dan rasionalitas digabungkan akan membentuk pola baru pemikiran manusia. Pemikiran yang membentuk alur baru dalam pemikiran. Namanya mungkin saja pemikiran rasional yang imajiner.

1 komentar:

richiereez mengatakan...

waduh berat

mendefinisikan peradaban
huff peradaban adalah .....

gak ngerti
mbuh