Kamis, 05 Juni 2008

ISLAM KIRI, MODERAT, KANAN!!!!!!

Peristiwa berdarah terjadi lagi di negara kita bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila tanggal 01-Juni-2008 yang lalu. Peristiwa ini melibatkan dua belah pihak yang selama ini dinilai tidak memiliki konflik. FPI (Front Pembela Islam) dan AKK-BB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan).

Menurut versi FPI kronologis kejadian terjadi ketika Ahad, 1 Juni 2008 massa Islam di bawah bendera Komando Laskar Islam berkumpul melakukan aksi menolak kenaikan BBM. Aksi itu menuju Istana Jakarta di bawah komando Munarman. Untuk jelasnya silakan buka website resmi HTI . Di antaranya peserta aksi adalah : Perwakilan Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dsb.

Demo ini sudah mendapat izin dari aparat kepolisian setempat dengan pengawalan yang rapi dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah kegiatan yg resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik ini. Pada saat yang bersamaan muncul kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan (AKK-BB)yang notabene pro Ahmadyah.

Seperti dilansir siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini sebelumnya tidak diperkenankan Kepolisian terkait untuk melakukan aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak mendukung acara mereka. Dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak mendapat izin untuk melakukan kegiatan diwilayah Monas.

Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa personilnya untuk mengetahui apa yg dilakukan AKK-BB ini di wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yg menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan "Laskar Setan" dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tsb.

Beberapa laskar FPI segera meminta klasrifikasi kepada pihak AKK-BB mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan sikap yg arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI mencegah perbuatan tsb tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara hingga 4 kali.

Melihat aksi yg arogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini ikut memukuli pihak AKK-BB

Diduga, AKK-BB adalah kelompok bersenjata yg sengaja disusupkan di dalam kegiatan demo BBM Ahad 1 Juni 2008 di Monas dengan menyertakan anak kecil dan wanita dengan itikad menjatuhkan opini BBM menjadi opini pembubaran FPI dengan melakukan provokasi sebutan Laskar Kafir dan tembakan senjata api.

Sementara menurut Versi dari AKK-BB, mereka pada hari itu bertujuan untuk melakukan aksi damai memperingati hari kelahiran pancasila di Monas. Pada saat itu AKK_ tidak bertujuan untuk menghina maupun menjelekkan salah satu Ormas. Mereka hanya ingin dalam peringatan kelahiran pancasila ini, semua Ormas baik yang berhubungan dengan kebebasan memeluk suatu agama dan suatau kepercayaan tidak dibeda-bedakan statusnya.

Menurut mereka semua elemen yang berbeda-beda tersebut merupakan sebuah pilihan bagi individu untuk mejalankannya. Asalkan itu tidak menggangu yang lainnya akan tercipta suasana kerukunan, kedamaian dan keteraturan dinegara ini. Salah satu isu yang diusung adalah tentang penolakan Ahmadiyah oleh pemerintah. Mereka menganggap itu tidak adil dan tidak sesuai dengan kebebasan memeluk suatu agama maupun kepercayaan.

Apapaun Versi dari kedua belah pihak, yang perlu kita cermati adalah semua itu terjadi manakala Islam telah menjadi sebuah ideologi. Penganutnya telah menyalahgunakan ajaran Islam. Islam itu adalah cara hidup kita dalam menuju keabadian di Akherat, namun jika sudah di ideologikan maka akan muncul aliran islam kiri, moderat maupu islam kanan.

Para penganutnya pun berjalan sesuai dengan ideologi yang mempengaruhinya. Maka yang terjadi didalamnya tidak terjadi saling kerukunan, malah yang timbul adalah berbagai macam konflik. Konflik yang cenderung saling menjatuhkan diantara penganuta ajaran islam itu sendiri.a

5 komentar:

Unknown mengatakan...

FPI menurut watashiwa menjadi kambing hitam oleh pemerintah dalam mengalihkan masalah yang lebih besar yang dihadapi rakyat Indonesia yaitu kenaikan BBM.
Dalam hal ini media massa memang menjadi aktor utama dalam hal ini. Betapa tidak berita tentang FPI selalu dikaitkan dengan kekerasan padahal ketika melakukan aksinya FPI selalu mengikuti prosedur polisi.
Terus kenapa polisi dalam hal ini membiarkan 2 kelompok yang berbeda pemikiran dan prinsip bisa bertemu di dalam tempat yang menjadi simbol negara yaitu di Monas.
Padahal sebelum aksinya FPI sudah meminta izin ke polisi, aneh? Sepertinya ini politik manajemn konflik untuk menutupi kaenaikan BBM.
http://agama.infogue.com/islam_kiri_moderat_kanan_

Bahan mengatakan...

kalau aku berfikiran tindakan yang dilakukan FPI terlalu berlebihan baik baik dalam tragedi monas maupun peristiwa sebelumnya, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. tapi gak tahulah, Allahu'alam. yang penting kita jangan sampai keluar jalur.

Andri El Faruqi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Andri El Faruqi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Andri El Faruqi mengatakan...

kuranganya pemahaman serta pengamalan akan PANCASILA sebagai dasar negara kita, sehingga konflik silih berganti menghampiri bangsa ini,