Kamis, 19 Juni 2008

Fuckin Train.

15-juni-2008. 23.00 WIB

“kulayangkan pandangku melalui kaca jendela, dari tempat kubersandar seiring dentum kereta”. Sepenggal lirik lagu meniringi langkah gw menuju tempat yang ingin gw singahi.

Redup malam ditambah dentum kereta masih terus setia menemani gw, ditambah pena dan buku yang tiada pernah lelah untuk menerima semua kisah perjalanan gw. Perjalanan yang akan selalu akan memberikan sejuta kenagan dalam hidup gw. Entah unuk kesekian kali, aku melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa kereta api. Jasa transportasi pemerintah yang gw anggap paling murah diantara jasa transportasi lainnya. Benar atau tidak, anggapan gw itu didasarkan saat ini gw sedang mnaiki kereta kelas ekonomi untuk menuju home swet home.

Gw menempati gerbong no-7 dikereta ini. Penuh sesak yang gw rasa saat ini. Semua tempat duduk penuk oleh para penumpang yang ingin memiliki tujuan sama ke ibu kota. Entah tujuan masing-masing gw tidak mengerti. Para pedagang lalu lalang tiada henti membuat otak ini semakin panas. Berisik, ramai, semua rasa bercampur saat ini. Fuckin train gw bilang. Tapi masih mending kipas angina dalam kereta masih menyala, sedikit mengobati rasa pana otak ini. Beruntung lagi gw, disamping gw duduk seorang wanita yang cukup manis menurut gw. Apalagi kalo dia lagi tidur saat ini kepalanya selalu bersandar dipundakku, membuat gw seneng aja.. semapt kenalan, namun saying ia tidak turun sesuai dengan stasiun tujuanku. Ga pa-pa lah buat tambah teman gumam gw saat ini.

Aduh sial, kereta yag gw naiki memang benar-benar “kelas ekonomi”. Bukan hanya label kelas saja yang ekonomi, pelayanan, fasilitas bahkan perjalanannya pun ikut kedalam kelas ekonomi. What a fuckin train. Hamper dismua stasiun kereta yang gw naiki berhenti menunggu kereta lain yang kelasnya lebih elit, seperti kelas bisnis maupun kelas eksekutif.

Malam semakin larut, namun kereta yang gw naiki masih saja berhenti, entah menunggu apa lagi.? Rasa kantuk mulai menggelayuti mata ini. Rasa bosan juga sudah siap-siap membunuh tubuh ini. Rasa apa lagi ya yang akan gw temui dalam perjalanan ini?

Setiap kehidupan memiliki banyak sisi, tidak seperti mata uang yang hanya memiliki dua sisi. Semua sisi kehidupan akan berjalan beiringan. Gw hanya ingin belajar memahami makna dibalik semua peristiwa yang gw jalani.

Gw lupa, saat ini meski gw merasa letih dan ngantuk, namun perut ini selalu meraung-raung meminta jatah untuk dirawat. Maklum semenjak tadi siang perut gw belum terawatt. Gw mikirin ongkos yang pas-pasan, jadi ya masalah perut gw kesampingkan. PUASA GW NIE……….

Tidak ada komentar: