Selasa, 20 Januari 2009

Religiusitas

Belakangan ini penduduk dari berbagai pelosok negeri ramai memperbincangkan satu hal. Dari anak-anak, remaja bahkan dewasa tidak lepas dari sindrom hal tersebut. Ditambah lagi peran media baik cetak maupun elektronik yang selalu membllowup peristiwa ini membuat suasana menjadi semakin jelas.

Sebenarnya peristiwa apa yang membuat seluruh dunia menjadi heboh. peristiwa yang seakan membuat orang sedikit melupakan permaslahan yang terjadi didalam negerinya masing-masing. Peristiwa yang selalu menyedot ratusan bahkan ribuan orang untuk bersimpati kepadanya.

Serangan Israel ke jalur gaza yang memicu perdebatan hangat dimana-mana. Sungguh naif jika peristiwa ini selalu dihubungkan dengan religiusitas. Religi memang tidak dapat dipisahkan dari pemeluknya. Religi merupakan hubungan individu dengan penciptanya dan hubungan individu dengan individu lainnya. Unsur Religi memang tidak dapat dipisahkan dwngan pewristiwa penyerangan Israel ke jalur Gaza, namun itu merupakan salah satu faktor yang belum tentu benar adanya.

Penyerangan tersebut lebih dapat diartikan dengan perebutan tanah (Ekonomi) oleh pihak Israel terhadap pihak Palestina. Sebab, menilik dari sejarahnya bangsa Yahudi (Bani Israil) merupakan bangsa yang selalu ingin dapat mengembalikan masa kejayaannya. Tempat kejayaannya tersebut berada di Jerusallem lebih terkenal dengan Nazareth City. Oleh sebab itu penyerangan tersebut telah dirancang bagaimana membuat rakyat palestina hengkang dari dari tanahnya dan kemudian membuat Yahudi mencapai kejayaannya.

Semua orang bisa berpendapat tentang penyerangan tersebut. Ada yang kontra bahkan ada yang setuju dengan penyerangan tersebut. Alasan mereka yang setuju biasanya terkait dengan terorisme. Mereka memiliki dalih bahwa Kelompok Hamas selama ini merupakan kelompok teroris yang selalu membuat teror kepada Israel. Semua memiliki alasan yang rasional, semua berpulang lagi-lagi kepada religiusitas.

Religiusitas akan membentuk ideologi masing-masing yang mana ideologi tersebut bagaimanapun caranya harus dapat diterima oleh yang lainnya. Tingal bagaimana kita menunggu sistem religiusitas yang paling benar dimuka bumi ini sampai nanti berakhirnya bumi ini.

Tidak ada komentar: